jalan Tarbiyyah itu sangat indah.....

Thursday, August 20, 2009

kata2 muntiara......


Sebaik-baik sahabat ialah yang elok dalam perangai dan budi pekerti.
Jangan basuh mangkuk persahabatan dengancuka.
Apabila temanmu berubah dan bertukar keadaannya,jangan engkau tionggalkan dia,kerana sekali ia membengkok dan sekali ia melurus.
Sendirian lebih baik daripada mengambil teman duduk dengan orang jahat, dan teman duduk orang baik adalah lebih baik daripada sendirian.
Apabila engakau ingin mengambil seseorang menjadai teman,maka buatlah dia dia supaya marah kemudian suruh orang bertanya kepadanya tentang dirimu dan rahsiamu.Sekiranya ia mengatakan yang baik dan menyembunyikan rahsiamu,maka ambillah dia menjadai sahabat.
Tiadalah yang menyentuhkan akau ke dalam bencana selain kerana berteman dengan oranag yang akau tidak malu kepadanya.
Kalau enkau ramai sahabat bersyukurlah!Lantaran ramai orang yang menghargai dan memperhatikan engkau,tandanya harga dirimu mahal dan timbangannya berat.
Persahabatan adalah perisai bagi segala bencana dan segala peristiwa yang terjadi pada setiap zaman.
Manusia yang paliang lemah ialah oarang yang tidak sanggup mencari teman dan paling lemah daripada itu ialah orang yang menyia-yiakan teman yang diperolehinnya.
Brang siapa mengkehendaki daripada sahabatnya apa yang tidak dikehendakinya,maka seseungguhnya ia telah berbuat zalim kepadanya.Barang siapa mengkehendaki daripada sahabatnya seperti apa yang dikehendakinya,seseungguhnya ia telah mendatangkan kepayahan kepadanya.Barang siapa tidak mengkehendaki apa-apa daripada sahabatnya,seseungguhnya ia berbuat keutamaan kepadanya.
Sahabat sejati adalah orang-orang yang dapat berkata-kata benar denganmu, dan bukan orang-orang yang dapat membenarkan kata-katanmu.
Teama-teman kita kasihi daripada keluarga dan anak-anak kita,kerana keluarga mengingatkan kita kepada dunia dan teman-teman mengingatkan kita pada akhirat.
Uji sahabatmu dengan kepapaan atau kesusahan kamu.
Kekayaan menarik sahabat-sahbatmu.,kemiskinan menjadi penolaknya.
Sahabatmu pada hari ini boleh menjadi seteru pada hari esok.
Sahabat yang ebal lebih merbahaya daripada seteru yang berakal.
Sahabat yang celaka itu sentaiasa melalaikan kita,tetapi seteru yang celaka sentiasa mengingatkan kita.
Anjing yang garang itu lebih baik daripada sahabat yang khianat.
Bersahabat dengan orang jahat itu ibarat berperahu di laut.Sunguhpun kita selamat daripada tenggelam tetapi kita tidak terlepas daripada rasa takut.
Sahabat sering menjadi musuh.Oleh itu berhati-hatilah memilih sahabat.
Bermusuh dengan orang yang berakal lebih ringan daripada bersahabat dengan orang bodoh.
Apabila datang kesusahan dan kepayahan,di situlah nyata kawan dan lawan.
Bersahabatlah dengan hatimu terlebih dahulu daripada bersahabat dengan orang lain.
Pengubat jerih manusia adalah dua keutamaan,pertama iman kepada Allah,kedua percaya kepada sahabat.
Supaya engkau beroleh sahabat ,hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang.
Sahabatmu suka kepadamu,tetapi tidaklah tiap-tiap orang yang suka kepadamu itu sahabatmu.
Bila orang merasa dirinya besar,dia lupa akan salahnya,hanya sahabat yang setia sanggup membuka matanya.
Musuhmu adalah sahabatmu yang akrab.
Jangan ditanya siapa orang itu,tetapi tanyalah siapa temannya.Kerana teman saling mencontohi.
Apabila orang salih memandang akan orang fasik maka ia mendoakan"Wahai tuhanku,kurniailah kepadanya petunjuk,terimalah taubatnya dan ampunilah kesalahannya.
Suatu pendirian yang salah,tidak akan dapat dipertahankan apabila berhadapan dengan pendirian yang benar.
Manusia memang selalu lalai memperhitungkannya bahawa dia bersalah.Setelah datang malapetaka dengan tiba-tiba dia mejadi bingung,lalu menyalahkan orang lain atau menyalahkan takdir.
Mustahil bahawa yang salah akan dapat bertahan lama.Mempertahankan yang batil,sama seperti menunda kekalahan

kuatkan keimananku...........

YA ALLAH..
SYUKUR DI ATAS NIKMAT PANCAINDERA-MU..
DENGAN PENGLIHATAN…
AKU DAPAT MELIHAT SEGALA KEKUASAAN-MU…
MENGAGUMI SEGALA KEBESARAN-MU
NAMUN..
DENGANNYA JUALAH…
AKU MELAKUKAN KEMUNGKARAN PADA-MU..
MENJERUMUSKAN DIRIKU KE LEMBAH DOSA..
MELIHAT PADA YANG TAK SEPATUTNYA...
MEMBUATKAN DIRI INI ALPA SAAT HIDAYAH-MU TIBA..

SEKETIKA KU TERSEDAR…
MUNGKIN BELUM TERLAMBAT…
UNTUKKU PAHATKAN DALAM DIRI…
BAHAWA… AKU MAHU BERUBAH…!!!

YA ALLAH…
JIKA DULU AKU ANGKUH DI BUMI-MU…
ALHAMDULILLAH…
HIDAYAH-MU MEMATAHKAN KEANGKUHANKU..
MEMBANGUNKAN SIFAT MALU…
YANG SELAMA INI TERSOROK DALAM DIRI..

KU TUNDUKKAN PANDANGANKU…
YANG SELAMA INI MELIAR...
KU TIMBULKAN KEKELIRUAN..
PADA TEMAN-TEMAN..
KU TEMPIS SEGALA TEGURAN SINIS..
KU TEKADKAN DALAM KALBUKU...
BAHAWA… AKU MAHU BERUBAH…!!!

YA ALLAH…
JIKA DULU AKU LALAI DALAM
MENUNAIKAN HAK-MU...
TERLEKA DENGAN DUNIAWI…
TERKADANG KU ABAIKAN UKHRAWI…

SUBHANALLAH…
SESUNGGUHNYA KEKUASAAN-MU YANG PALING AGUNG...
KAU SEDARKANKU DI SAAT AKU HANYUT… MASIH TAK TERLAMBAT…
UNTUK SUATU PERUBAHAN…

KU AKUR PADA KEKUASAAN-MU…
LANTAS…
KU LAUNGKAN DALAM HATIKU…
AKU MAHU BERUBAH…!!!

YA ALLAH…
KU POHON HIDAYAH-MU…
DUHAI AYAHANDA & BONDA, SAHABAT-SAHABAT SERTA TEMAN-TEMAN…
BANTULAH DAKU… BIMBINGLAH DAKU…
DALAM MENCARI… CINTA YANG PALING AGUNG..
CINTA YANG ESA…
SESUNGGUHNYA…
AKU MAHU BERUBAH…!!!

penghalang menunutut ilmu

Penghalang menunutut ilmu……
Ilmu adalah cahaya yang dikaruniakan Allah kepada manusia. Tidak diragukan lagi kedudukan orang yang berilmu disisi Allah adalah lebih tinggi beberapa derajat. Hanya orang-orang yang berilmu & berakal lah manusia dapat memahami kebesaran Allah melalui penciptaan alam semesta beserta segala isinya.

Demikian mulia kedudukan orang yang berilmu sehingga Rasulullah meriwayatkan dalam sebuah hadis

“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu maka Allah mudahkan jalannya menuju syurga. Sesungguhnya malaikat akan membuka sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan di atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, Yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yangmengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bahgian yang paling banyak. (1)

Siapa kah orang yang tidak mau di doakan oleh malaikat dan makhluk-makhluk Allah yang ada di bumi?? Sungguh hal tersebut adalah suatu kemuliaan yang besar.

Seperti kata pepatah “No pain, no gain” (tidak ada yang akan kita dapatkan tanpa pengorbanan) , maka untuk mencapai kemuliaan yang bernama ilmu itu pasti ada cubaan yang harus kita hadapi..

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menghalangi sampainya kemuliaan ilmu kepada seseorang:

1. Niat yang rosak

Niat adalah dasar dan rukun amal. Apabila niat itu rusak maka rusaklah seluruh amalannya. Sebagaimana sabda Rasulullah “Amal itu tergantug niatnya, dan seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkan…” (2)

Imam Malik bin Dinar (wafat th.130 H) rahimahullah mengatakan,”Barangsi apa mencari ilmu bukan karena Allah Ta’ala maka ilmu itu akan menolaknya hingga ia dicari hanya karena Allah.”

2. Ingin Terkenal dan Ingin Tampil

Coba kita ingat mungkin terkadang saat kita belajar terbersit di hati kita “Supaya jadi rangking 1 atau jadi juara umum dan dikenal orang?? Ya, ingin terkenal dan ingin tampil adalah penyakit kronik. Tidak seorang pun yang bisa selamat darinya kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhana Wa Ta’ala. Hal itu lebih dikenal dengan sebutan riya. Rasulullah sangat mengkhawatirkan adanya penykit ini pada umatnya. Karena seringkali penyakit itu halus hingga muncul tanpa kita sadari, hingga Rasulullah mengibaratkan bahwa penyakit riya itu seperti semut hitam, di batu hitam pada malam yang gelap. Bayangkan, hampir tak kelihatan kan?? So, be careful…

Rasulullah bersabda,”….sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah kesyirikan dan syahwat tersembunyi.” (3)

Mahmud bin Ar-Rabi berkata : “syahwat yang tersembunyi maksudnya adalah seseorang ingin / senang apabila kebaikannya dipuji oleh orang lain. Hendaknya kita behati-hati terhadap penyakit ini, karena Allah memperingatkan dalam sebuah hadis yang disampaikan oleh Rasulullah Salallahu’alaihi Wassallam :

“Barangsiapa yang menyiarkan amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya. Dan banrangsiapa yang beramal karena riya maka Allah akan membuka niatnya di hadapan manusia pada hari kiamat.” (4) Naudzubillahi mindzalik.

3. Lalai Menghadiri Majlis Ilmu

Jika kita tidak memanfaatkan majlis ilmu yang dibentuk dan pelajaran yang disampaikan, niscaya kita akan gigit jari sepenuh penyesalan. Kalau kebaikan yang ada di majlis ilmu hanya berupa ketenangan dan rahmat Allah yang meliputi mereka, maka dua alasan itu saja seharusnya sudah cukup sebagai pendorong untuk menghadirinya. Apalagi jika seseorang mengetahui bahwa orang yang menghadiri majlis ilmu –insyaAllah- mendapatkan dua keberuntungan, yaitu ilmu yang bermanfaat dan ganjaran pahala di akhirat!

4. Beralasan dengan banyaknya kesibukan

Alasan ini seringkali dijadikan syaitan sebagai alasan menjadi penghalang dalam menuntut ilmu. Coba dihitung, Allah memberikan kita 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirihat, masih ada 8 jam lagi… apa yang selama ini telah kita lakukan untuk memanfaatkan sisa waktu itu???

5. Mensia-siakan kesempatan belajar di waktu lapang.

Allah Ta’ala berfirman : ”Dan beribadahlah kepada Rabb-mu hingga datangnya kematian.” (QS.Al-Hijr : 99)

Karena itu, mari kita semua para remaja, maupun orang tua, laki-laki maupun wanita, kita bertaubat pada Allah Ta’ala atas apa yang telah luput dan berlalu. Sekarang, kita mulai menuntut ilmu, menghadiri majlis ta’lim, belajar dengan benar dan sungguh-sungguh dan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya sebelum ajal tiba.

Ketika ditanya pada Imam Ahmad, ”Sampai kapankah seseorang harus menuntut ilmu?” Beliau pun menjawab ”sampai meninggal dunia.”

6. Bosan dalam menuntut ilmu

Diantara penghalang menuntut ilmu adalah merasa bosan dan beralasan dengan berkonsentrasi mengikuti peristiwa yang sedang terjadi. Ilmu yang kita cari seharusnya mendorong kita untuk mengetahui keadaan kita sendiri. Kita tidak akan bisa mengatasi berbagai masalah dan musibah yang menimpa kecuali dengan meletakkannya pada timbangan syariat. Seorang penyair mengatakan:

” Syariat adalah timbangan semua permasalahan dan saksi atas akar masalah dan pokoknya” (5)

Bosan itu adalah penyakit. Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan ada obatnya. Tidaklah musibah terjadi melainkan ada penyelesaiannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Oleh karena itu, kita harus melawan rasa bosan yang terkadang timbul saat kita belajar. Belajarlah sampai Anda mendapatkan nikmatnya ilmu.



7. Merasakan Diri Hebat

Maksudnya adalah merasa bangga apabila dipuji dan merasa senang apabila mendengar orang lain memujinya.

Allah TA’ala berfirman : ”Maka janganlah kamu merasa dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm : 32)

8. Tidak Mengamalkan Ilmu

Tidak Mengamalkan Ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya keberkahan ilmu. Allah Ta’ala benar-benar mencela orang yang melakukan ini dalam firmanNya : ”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan hal yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian Allah bahwa kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan (QS.Ash-Shaff : 3)

9. Putus Asa dan Rendah Diri

Allah berfirman : “Dan Allah mengeluarkankamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl : 78)

Putus Asa dan Rendah Diri adalah salah satu penghalang ilmu. Semua manusia diciptakan dalam keadaan sama yang tidak mengetahui sesuatu pun. Jangan merasa rendah diri dengan lemahnya kemampuan menghafal, lambat membaca atau cepat lupa.

Selain itu menjauhi maksiat adalah sebab paling utama dalam menguatkan hafalan dan memperoleh ilmu.

10. Bertangguh

Yusuf bin Asbath rahimahullah mengatakan : ”Muhammad bin samurah pernah menulis surat kepadaku sebagai berikut : ” Wahai saudaraku janganlah sifat menunda-nunda menguasai jiwamu dan tertanam di hatimu karena ia membuat lesu dan merusak hati. Ia memendekkan umur kita, sedangkan ajal segera tiba… Bangkitlah dari tidurmu dan sadarlah dari kelalaianmu! Ingatlah apa yang telah engkau kerjakan, engkau perlekehkan, engkau sia-siakan, engkau hasilkan dan apa yang telah engkau lakukan. Sungguh semua itu akan dicatat dan dihisab sehingga seolah-olah engkau terkejut dengannya dan engkau sadar dengan apa yang telah engkau lakukan, atau menyesali apa yang telah engkau sia-siakan.” (6)

11. Belajar kepada Ahlul Bid’ah

Seorang penuntut ilmu tidak boleh belajar pada ahlul bid’ah karena ahlul bid’ah merasa ridha terhadap sesuatu yang menyelisishi agama Allah, seolah-olah ia mengatakan bahwa Allah Ta’ala belum menyempurnakan agama ini dan Rasulullah belum menyampaikan seluruh risalah.

*bid'ah: sesuatu yang direka-reka

12. Tergesa-gesa ingin memetik buah ilmu.

Seorang penuntut ilmu tidak boleh tergesa-gesa dalam usahanya memperoleh ilmu, karena belajar adalah proses seumur hidup. Terutama yang berkaitan dalam masalah agama tidak cukup dilakukan dalam waktu satu atau dua tahun belajar.

Imam Yahya bin Abi Katsir rahimahullah mengatakan,”Ilmu tidak bisa diperoleh dengan tubuh yang dimanjakan”

Imam Ibnu Madini rahimahullah mengatakan,”Dikataka n kepada Imam As-Sya’bi ’Darimana Anda peroleh semua ilmu ini?’ Beliau menjawab,’Dengan tidak bergantung pada manusia, menjelajahi berbagai negeri, bersabar seperti sabarnya benda mati, dan berpagi-pagi mencarinya seperti pagi-paginya burung gagak.”

wanita..

Wanita

Kau digelar sebagai penyeri dunia
Hadirmu melengkap hubungan manusia
Bukan sahaja dirindui yang biasa
Malah Adama turut sunyi tanpa Hawa

Akalmu senipis bilahan rambut
Tebalkanlah ia dengan limpahan ilmu
Jua hatimu bak kaca yang rapuh
Kuatkanlah ia dengan iman yang teguh

Tercipta engkau dari rusuk lelaki
Bukan dari kaki untuk dialasi
Bukan dari kepala untuk dijunjung
Tapi dekat dibahu untuk dilindung
Dekat jua di hati untuk dikasihi
Engkaulah wanita hiasan duniawi

Mana mungkin lahirnya bayangan yang lurus elok
Jika datangnya dari kayu yang bengkok
Begitulah peribadi yang dibentuk

Didiklah wanita dengan keimanan
Bukannya harta ataupun pujian
Kelak tidak derita berharap pada yang binasa

Engkaulah wanita istimewa

Sedarilah insan istimewa
Bahawa kelembutan bukan kelemahan
Bukan jua penghinaan dari Tuhan
Bahkan sebagai hiasan kecantikan

bulan ramadhan...

Hadith 1
Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Umatku telah dikurniakan dengan lima perkara yang istimewa yang belum pernah diberikan kepada sesiapa pun sebelum mereka. Bau mulut daripada seorang Islam yang berpuasa adalah terlebih harum di sisi Allah daripada bau haruman kasturi. Ikan-ikan di lautan memohon istighfar (keampunan) ke atas mereka sehinggalah mereka berbuka puasa".
Allah mempersiapkan serta menghiasi jannah yang khas setiap hari dan kemudian berfirman kepadanya: "Masanya telah hampir tiba bilamana hamba-hambaKu yang taat akan meninggalkan segala halangan-halangan yang besar (di dunia) dan akan mendatangimu."
Pada bulan ini syaitan-syaitan yang durjana dirantaikan supaya tidak menggoda mereka ke arah maksiat-maksiat yang biasa mereka lakukan pada bulan-bulan selain Ramadhan. Pada malam terakhir Ramadhan (orang-orang yang berpuasa ini) akan diampunkan." Maka sahabat-sahabat Rasulullah SAW pun bertanya: "Wahai Pesuruh Allah, adakah itu malam lailatul Qadar?" Dijawab oleh Rasulullah SAW: "Tidak, tetapi selayaknya seorang yang beramal itu diberi balasan setelah menyempurnakan tugasnya."
Hadith 2
Ubadah Bin Somit ra. meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda pada suatu hari ketika Ramadhan hampir menjelang: "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, di mana Allah melimpah ruahkan di dalamnya dengan keberkatan, menurunkan rahmat, mengampuni dosa-dosa kamu, memakbulkan doa-doa kamu, melihat di atas perlumbaan kamu untuk memperolehi kebaikan yang besar dan berbangga mengenaimu di hadapan malaikat-malaikat. Maka tunjukkanlah kepada Allah Taala kebaikan dari kamu. Sesungguhnya orang yang bernasib malang ialah dia yang dinafikan daripada rahmat Allah pada bulan ini."
Hadith 3
Abu Sa'id Al Khudri ra. meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Setiap hari siang dan malam pada bulan Ramadhan, Allah Tabaraka wa Taala membebaskan begitu banyak sekali roh daripada api neraka. Dan pada setiap orang Islam pada setiap hari siang dan malam doanya pasti akan diterima."
Hadith 4
Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Terdapat tiga jenis orang yang doa mereka tidak ditolak; doa daripada orang yang berpuasa sehinggalah dia berbuka puasa; imam (penguasa) yang adil, dan orang yang dizalimi yang kerana doanya itu Allah mengangkatnya melepasi awan dan membuka untuknya pintu-pintu langit dan Allah berfirman: "Daku bersumpah demi kemuliaanKu, sesungguhnya Daku pasti menolongmu walaupun pada suatu masa nanti."
Hadith 5
Ibn Umar ra. meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya mengirim rahmat ke atas mereka yang memakan sahur."
Hadith 6
Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berbuka satu hari di siang hari bulan Ramadhan tanpa alasan yang wajar (disegi syariah) atau sakit yang kuat, tidak akan dapat menampung atau mengganti hari tersebut walaupun akan berpuasa sehingga ke akhir hayatnya."



KELEBIHAN RAMADHAN
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang mempunyai banyak kelebihan. Kedatangannya selepas dua bulan yang juga tidak kurang keistimewaannya iaitu Rejab dan Sya'ban. Bagi tujuan menyuburkan rasa tanggungjawab dan rasa ingin menambahkan ibadat kepada Allah sepanjang Ramadhan ini, di sini dibawa beberapa hadis yang menceritakan mengenai kelebihannya.
1. Abu Hurairah menyatakan : Telah bersabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : Apabila telah tibanya Ramadhan, dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup segala pintu neraka dan diikat segala syaitan. -Hadis dikeluarkan oleh imam Bukhari, Muslim, Nasai'e, Ahmad dan Baihaqi-
2. Daripada Abu Hurairah daripada Rasulullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud :Sesiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan nescaya akan diampuninya segala dosanya yang telah lalu. - Diriwayat oleh imam Nasai'e, Ibn majah, Ibn Habban dan Baihaqi-
3. Abu Hurairah telah berkata : Aku telah mendengar Rasulullah S.A.W bersabda tentang Ramadhan yang bermaksud : Sesiapa yang mendirikannya(Ramadhan) penuh keimanan dan keikhlasan diampunkan baginya apa dosanya yang telah lalu. - Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Tarmizi, Abu Daud, Nasai'e,Malik,Ahmad dan Baihaqi-
4. Daripada Abu Hurairah telah berkata: Rasullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud : Sembahyang yang difardhukan kepada sembahyang yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan Jumaat kepada Jumaat yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan bulan kepada bulan(iaitu Ramadhan) merupakan kaffarah apa antara keduanya melainkan tiga golongan : Syirik kepada Allah, meninggalkan sunnah dan perjanjian (dilanggar). Telah berkata Abu Hurairah : Maka aku tahu perkara itu akan berlaku, maka aku bertanya: Wahai Rasulullah! adapun syirik dengan Allah telah kami tahu, maka apakah perjanjian dan meninggalkan sunnah? Baginda S.A.W bersabda : Adapun perjanjian maka engkau membuat perjanjian dengan seorang lain dengan sumpah kemudian engkau melanggarinya maka engkau membunuhnya dengan pedang engkau, manakala meninggal sunnah maka keluar daripada jamaah(Islam).-Hadis riwayat Ahmad, Al-Hakim, dan Baihaqi-
5. Daripada Abi Soleh Az-zayyat bahawa dia telah mendengar Abu Hurairah berkata: Rassullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud : Setiap amalan anak Adam baginya melainklan puasa maka ia untukKu dan Aku akan membalasnya. Dan puasa adalah perisai, maka apabila seseorang berada pada hari puasa maka dia dilarang menghampiri(bercumbu) pada hari itu dan tidak meninggikan suara.Sekiranya dia dihina atau diserang maka dia berkata : Sesungguhnya aku berpuasa demi Tuhan yang mana diri nabi Muhammad ditanganNya maka perubahan bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari qiamat daripada bau kasturi, dan bagi orang berpuasa dua kegembiraan yang mana dia bergembira dengan keduanya apabila berbuka dia bergembira dengan waktu berbukanya dan apabila bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. -Hadis riwayat imam Bukhari, Muslim, Nasai'e, Ahmad, Ibn Khuzaimah, Ibn Habban dan Baihaqi-



Adab berpuasa dan solat terawih
Setiap orang yang mengerjakan puasa perlu mematuhi beberapa peraturan dan adab yang boleh menyempurnakan ibadah tersebut. Antara yang terpenting adalah:
1. Menjaga lidah daripada berdusta, mengumpat dan mencampuri urusan orang lain yang tiada kena-mengena dengannya;
2. Memelihara mata dan telinga daripada melihat dan mendengar perkara yang dilarang oleh syarak dan yang sia-sia;
3. Mengawal perut daripada merasai makanan dan minuman yang haram atau yang mengandungi unsur syubhat terutama ketika berbuka dan berusaha sedaya mungkin untuk menghasilkan pemakanan yang halal lagi bersih.
Ulama silam pernah berpesan: “Apabila kamu berpuasa maka perhatikanlah apa yang akan dijadikan makanan berbukamu dan di manakah kamu akan berbuka?” Ia adalah panduan yang terbaik bagi mengawasi diri daripada terjebak dengan unsur-unsur makanan yang tidak halal;
4. Berusaha menjaga kesemua pancaindera dan anggota tubuh badan daripada mendekati atau melakukan maksiat dan perkara yang sia-sia. Dengan demikian ibadah puasanya akan suci dan sempurna. Terdapat ramai yang memenatkan diri dengan berlapar dan berdahaga, membiarkan diri terdorong kepada perlakuan dosa dan noda, kerana itu puasanya rosak binasa dan keletihannya tidaklah berbaloi sebagaimana maksud sabda Rasulullah s.a.w.: Ramai yang berpuasa tidak mendapat ganjaran daripada puasanya melainkan lapar dan dahaga. (Riwayat an-Nasaei)
Meninggalkan maksiat menjadi kewajipan kepada seluruh orang Islam sama ada mereka sedang berpuasa atau tidak. Apatah lagi bagi yang berpuasa, ia lebih dituntut dan diwajibkan. Sabda Rasulullah, Puasa itu adalah ‘perisai', sekiranya seseorang daripada kalangan kamu sedang berpuasa janganlah dia bercakap kotor, melakukan keburukan dan berbuat bodoh. Jika ada orang lain yang mengejinya atau cuba memeranginya maka hendaklah dia katakan kepada orang itu: “Saya sedang berpuasa.” (Riwayat Bukhari dan Muslim);
5. Jangan membanyakkan tidur pada siang harinya dan makan pada malamnya, bahkan bersederhanalah pada kedua-duanya bagi menyelami kejerihan lapar dan dahaga. Dengan demikian sanubarinya terkawal, keinginan nafsunya kurang dan hatinya ceria. Itulah rahsia dan intipati puasa yang perlu dicapai;
6. Jauhkan diri daripada mengikut dorongan nafsu ketika berbuka dengan beraneka jenis makanan yang lazat-lazat. Sebaik-baiknya adat makannya sama sahaja pada bulan puasa dan bulan-bulan yang lain. Penggemblengan diri dalam mengurangkan tuntutan jasmani dan keinginan perasaan memberikan kesan yang positif terhadap kecerahan hati nurani yang amat dituntut terutama pada bulan Ramadan.
Mereka yang menjadikan keinginan nafsu perut sebagai tunggangan akal ketika berbuka yang menyalahi kebiasaan pada bulan-bulan lain sebenarnya terpedaya dengan pujukan iblis. Rayuannya bertujuan menghilangkan barakah (berkat) ibadah puasa mereka, nikmat limpahan ketenangan daripada Allah s.w.t., kekhusyukan diri ketika bermunajat dan berzikir kepada-Nya.
Kenyang
Sepatutnya orang yang berpuasa mengurangkan kadar pemakanannya sehingga terserlah kesan puasa itu kepada dirinya. Kekenyangan adalah punca kelalaian, kealpaan, keras hati dan malas untuk taat kepada Allah s.w.t..
Sabdanya: Takungan jelek yang dipenuhkan oleh manusia adalah kantong perutnya, memadailah baginya beberapa suapan yang dapat meneguhkan tulang belakangnya. Jika dia enggan maka berikanlah sepertiga (bahagian perutnya) untuk makanan, sepertiga kedua untuk minuman dan sepertiga terakhir bagi pernafasannya. (Riwayat Ahmad dan at-Tarmizi)
Terdapat ulama yang mengungkapkan kata-kata berikut: “Sekiranya perutmu kenyang anggota-anggota lain akan lapar (akan menurut turutan nafsu) tetapi sekiranya perutmu lapar kesemua anggotamu akan kenyang.”
As-Salaf as-Soleh (mereka yang terdahulu) mengurangkan perkara kebiasaan dan dorongan diri serta memperbanyakkan amal ibadat pada bulan Ramadan secara khusus bahkan itulah adat mereka sepanjang masa;
7. Tidak menyibukkan diri dengan urusan duniawi pada bulan Ramadan, bahkan mengambil kesempatan bagi beribadat kepada Allah dan mengingati-Nya sebaik mungkin. Justeru, dia tidak melakukan perkara duniawi melainkan sekadar keperluan hariannya atau kepada mereka yang berada di bawah tanggungannya. Demikian yang selayaknya dilakukan pada bulan Ramadhan yang mulia ini sama seperti pada hari Jumaat yang sepatutnya dikhususkan bagi amalan akhirat;
8. Mempraktikkan amalan sunah seperti segera berbuka apabila masuk waktunya, berbuka dengan buah tamar (kurma) dan jika ia tiada memadailah dengan segelas air serta melambatkan makan sahur.
Nabi s.a.w. berbuka dahulu sebelum Baginda mengerjakan solat Maghrib. Sabda baginda: Umatku sentiasa berada dalam keadaan baik (berkat) selama mana mereka mempercepatkan berbuka (apabila masuk waktunya) dan melambatkan makan sahur. (Riwayat Bukhari dan Muslim);
9. Menyediakan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa sekalipun dengan beberapa biji tamar atau segelas air. Sabda baginda s.a.w.: Sesiapa yang menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa baginya ganjaran seumpama pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya (orang yang berpuasa). (Riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Khuzaimah)
10. Memenuhi malamnya dengan amalan sunat seperti solat terawih, witir dan sebagainya.
Adalah dinasihatkan kepada para imam supaya tidak mempercepatkan solat terawihnya seperti mana amalan kebiasaan di masjid dan surau.
Perbuatan tersebut menjejaskan mutu ibadat solat tersebut kerana meninggalkan ‘wajib-wajib' solat seperti meninggalkan tomakninah semasa rukuk dan sujud, mencacatkan bacaan al-Fatihah sebagaimana sepatutnya lantaran ingin kecepatan dalam mengejar waktu sehingga menyebabkan makmum di belakang tertinggal rukun-rukun penting dalam solatnya. Amalan terawih seperti itu adalah tidak sempurna dan berkurangan pahalanya.
Oleh itu berwaspadalah terhadap cara demikian dengan kembali mengamalkan ibadah solat seperti waktu-waktu lain, menyempurnakan kiam, bacaan al-Fatihah, rukuk, sujud, khusyuk, hadir hati dan semua peradaban solat dan rukunnya.
Bagi makmum pula disyorkan supaya sentiasa bersama imamnya sepanjang solat terawih itu sehinggalah selesai sama ada 20 rakaat ataupun lapan rakaat. Sabda Rasulullah s.a.w., Apabila seseorang menunaikan solat bersama imamnya sehinggalah imam itu (selesai dan) beredar, dikirakan untuknya (makmum) pahala kiam semalaman. (Riwayat an-Nasaei
Niat puasa Ramadhan
Tidak wajib dan tidak juga sunat berniat dalam bahasa Arab, memadai dalam bahasa Melayu atau apa-apa bahasa yang kita fahami. Tetapi baik dan berpahala jika diamalkan dalam bahasa Arab dengan niat kita cinta kepada bahasa Arab sebagai bahasa Nabi Muhammad s.a.w. dan bahasa al-Quran.
Lafaz niat
Lafaz setiap malam. Niat ringkas:
نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى
Niatnya: Sahaja aku puasa Ramadhan kerana Allah Taala.
Lafaz lengkap:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ أَنْ أَدَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Niatnya: Sahaja aku puasa esok hari pada bulan Ramadhan tahun ini kerana Allah Taala.
• Sebenarnya bangun untuk bersahur itu sudah dikira berniat untuk berpuasa.
Lafaz niat puasa Ramadhan sepenuhnya untuk sebulan:
Lafaznya:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كِلِّهِ لِلَّهِ تَعَالَى
Niatnya: Sahaja aku puasa untuk sebulan pada bulan Ramadhan tahun ini kerana Allah Taala.
• Digalakkan berniat puasa untuk sebulan dengan sekali niat pada malam pertama Ramadhan bagi mengelakkan daripada tidak sah puasa kerana terlupa berniat pada malamnya, kita mengikut Imam Malik yang membolehkan berniat untuk sebulan sekali gus.
• Namun begitu, jika puasa Ramadhan kita terputus oleh sesuatu sebab, seperti haidh, sakit atau lain-lain, maka niat puasa sebulan itu tidak lagi memadai untuk hari-hari puasa yang seterusnya, tetapi, hendaklah diperbaharui niat apabila tidak ada lagi perkara yang menghalang daripada puasa berturut-turut tersebut. Maksudnya, dengan memperbaharui niat sekali lagi bagi semua hari-hari puasa Ramadhan yang berbaki, iaitu niatnya:
“Sahaja aku berpuasa esok dan sehingga akhir Ramadhan ini kerana Allah Ta’ala”.
Waktu berniat
Waktu berniat bermula daripada terbenam matahari, yakni masuk waktu sembahyang fardhu Maghrib hinggalah sebelum terbit fajar shadiq (waktu Subuh). Oleh itu, bolehlah dilakukan niat puasa pada mana-mana bahagian daripada waktu tersebut, walaupun semasa berbuka.
Hukum puasa
Puasa Wajib
1. Puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu daripada Rukun Islam. Syariat puasa Ramadhan difardhukan kepada umat Muhammad s.a.w. pada tahun ke-2 Hijrah. Makanya, wajiblah ia dilakukan oleh semua orang Islam.
2. Puasa Kifarah.
3. Puasa Nazar.
Puasa Sunat
Hari-hari berikut disunatkan berpuasa bagi umat Islam:
1. Puasa enam hari pada bulan Syawal
2. Puasa pada Hari Arafah pada 9 Zulhijjah
3. Puasa pada Hari Asyura pada 10 Muharam
4. Puasa pada Hari Isnin dan Khamis
] Puasa Haram
1. Puasa pada Hari Syak pada hari 30 Syaaban
2. Puasa pada Hari Raya Aidil Fitri pada 1 Syawal
3. Puasa pada Hari Raya Aidil Adha pada 10 Zulhijjah
4. Puasa pada Hari Tasyrik pada 11, 12, 13 Zulhijjah
5. Puasa perempuan haid & Nifas
6. Puasa sunat seorang perempuan tanpa izin suaminya
7. Puasa bagi orang yang dfsdfdsbimbang berlakunya mudharat ke atas dirinya kerana berpuasa
8. Puasa untuk orang lain dan yang ghaib serta tidak diniatkan kepada Allah SWT
Syarat wajib puasa
Orang-orang Islam yang memenuhi syarat-syarat di bawah ini diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan:
• Berakal/waras
• Baligh (cukup umur)
• Mampu/tidak uzur.
Syarat sah puasa
Manakala syarat puasa itu diterima di dalam Islam (sah) ialah:
• Orang Islam
• Berakal - tidak sah jika gila atau kanak2 belum mumayyiz
• Suci daripada haid dan nifas
• Dalam waktu yang dibolehkan berpuasa, iaitu bukan dalam tempoh haram puasa.
Rukun puasa
Rukun puasa ada dua, iaitu:
• Berniat pada malam harinya
• Menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
Sunat puasa
Perkara-perkara berikut disunatkan ketika berpuasa:
• Makan sahur serta melambatkannya
• Menyegerakan berbuka dan sunat berbuka dengan buah kurma atau benda-benda yang manis atau air
• Menjamu orang-orang berbuka puasa
• Memperbanyakkan ibadah dan berbuat kebaikan.
Perkara yang membatalkan puasa
Manakala perkara-perkara berikut akan membatalkan puasa jika terjadi:
• Makan dan minum dengan sengaja walaupun pada nilaian dan kadaran yang sedikit pun,seperti memakan saki baki makanan kecil yang terlekat pada celah gigi dan lain-lain lagi.
• Muntah dengan sengaja
• Bersetubuh atau keluar air mani dengan sengaja
• Keluar darah haid atau nifas
• Gila (hilang akal)
• Pitam(termasuk pengsan) atau mabuk sepanjang hari.
• Merokok disiang hari.(Termasuk menghisap ganja atau dadah)
• Murtad (keluar dari Islam)
• Memasukkan sesuatu ke dalam rongga terbuka seperti menyembur pewangi atau menyegar mulut dan sebagainya.Larangan ini tidak termasuk memasukkan air atau udara kedalam rongga terbuka kerana ingin berwuduk atau melegakan kesakitan dan ketidakselesaan pada rongga(dengan syarat air tersebut tidak diminum atau ditelan dengan sengaja).
Mereka yang diizinkan berbuka
Terdapat kelonggaran (harus) kepada golongan yang berikut untuk berbuka:
• Orang yang sakit .
• Orang yang berkerja buruh.
• Orang yang dalam musafir (perjalanan).
• Orang tua yang sudah lemah.
• Orang yang hamil dan ibu yang menyusukan anak.
Doa buka puasa
اللهم لك صمت وبك امنت وعلى رزقك أفطرت
Ya Allah, Aku telah berpuasa untuk Kau dan pada Kaulah aku mempercayai dan aku membuka puasa dengan apa yang Kau berikan
Tingkatan Puasa
Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam bukunya Ihya al-'Ulumuddin telah membahagikan puasa itu kepada 3 tingkatan:
1. Puasanya orang awam (shaum al-'umum): menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.
2. Puasanya orang khusus (shaum al-khusus): turut berpuasa dari panca indera dan seluruh badan dari segala bentuk dosa.
3. Puasanya orang istimewa, super khusus (shaum al-khawasi al-khawas): turut berpuasa 'hati nurani', iaitu tidak memikirkan sangat soal keduniaan
Pembahagian di atas memberikan umat Islam ruang untuk berfikir dan menelaah tingkat manakah mereka berada.

siapa aku dihadapan allah????

دان سوروهله ﴿مأنسي﴾ مڠرجكن يڠ باءيق دان چڬهله ﴿مريك﴾ دري ڤربواتن يڠ موڠكر دان برصبرله ترهادڤ اڤ يڠ منيمڤامو. سسوڠڬوهڽ يڠ دمكين ايت ترماسوق حال-حال يڠ دواجبكن ﴿اوليه الله سبحان وتعالى ﴾." قس. لقمان: 17"

إذا أحب أحدكم أخاه فليخبره.

مقصودڽ: “جك سساورڠ درڤد كامو مڠاسيحي ساوداراڽ، مك دي هندقله ممبريتاهو ساوداراڽ ايت.“

عن ابي حمزة انس بن مالك رضي الله عنه خادم رسول الله صلي الله عليه وسلم عن نبي صلي الله عليه وسلم قال لا يؤمن احدكم حتي يحب لأخيه ما يحب لنفسه

مقصودڽ، درڤ ابو حمزه اناس ابن ماليك رضي الله عنه خدم رسول الله ساو برسبدا: سساورڠ كامو ماسيه بلوم بنر-بنر برايمان سهيڠڬ دي مڠاسيحي ساوداراڽ سباڬايمان دي مڠاسيحي ديريڽ سنديري

سهال ابن سا'اد اس-سا'اد را مريوايتكن بهوا رسول الله ساو ڤرنه برسبدا : “سأندايڽ دنيا ايت اد نيلايڽ دسيسي الله بهكن سبرت سايڤ ڽاموق سكاليڤون، تنتو دي تيدق اكن سودي ممبري مينوم ڤد اورڠ كافير مسكيڤون ستيڬوق اير.“ ﴿هر ترمذي، صحيح﴾.

Rasulullah SAW bersabda:

“Dunia ini adalah ladang untuk bercucuk tanam (tempat melakukan amal ibadah dan amal kebajikan) yang hasilnya kelak akan dituai di negeri akhirat.”

Demi Allah, dunia ini jika dibandingkan dengan akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yangtersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia” (dari Al-Mustaurid ibn Syaddad r.a, Hadits Riwayat Muslim).



Musleemah
صحابة اتاو كاون يڠ صالحه/صالح دان برايمان كڤد الله سبحان وتعالى..
...اڬر اكو جوڬ تردوروڠ اونتوق ملاكوكن كبايكن ان شاء-الله...
"دوهاي صحابة، بنتوله اكو دالم منچاري جالن كبنرن"
جزاك الله خيرًا

Semoga kita tidak termasuk umat yang digambarkan Allah SWT seperti dalam firman-Nya :

“Hingga ketika datang kematian menjemput salah seorang dari mereka, ia pun berkata: ‘Wahai Rabbku, kembalikanlah aku ke dunia agar aku boleh mengerjakan amal soleh yang dulunya aku tinggalkan’.” (Al-Mukminun: 99-100)

"Cintakan manusia itu tidak mewujudkan kebahagiaan yang abadi untuk seseorang insan, kerana ia tidak kekal. Cintakan manusia seringkali membuatkan seorang itu gagal, kecewa, menderita dan terseksa. Oleh itu tidak ada suatu cinta pun yang dapat membuahkan kebahagiaan dan kenikmatan yang kekal abadi kecuali cinta kepada Pencipta manusia sendiri."


اكو تيدق لايق اونتوق شرڬ مو تتاڤي اكو تيدق ڤولا سڠڬوڤ منڠڬوڠ سيقسا نراكمو،دري ايت كورنياكنله امڤونن كڤداكو،امڤونكنله دوساكو،سسوڠڬوهڽ اڠكاوله ڤڠامڤون دوسا-دوسا بسر

وانيتا ايت عبارت بواه ايڤل،ايڤل يڠ تيدق بركواليتي امت موده دڤراوليهي كران اي برڬوڬورن دتانه..تتاڤي ايڤل يڠ تيدق ممڤو دبلي برادا دڤونچق، سوسه نق دڤتيق، سوسه نق دڬاڤأي..كادڠ-كادڠ ايڤل ايت ريساو، كناڤله ديريكو بلوم دڤتيق؟...لنتس اي مرنداهكن مرتبتڽ دان مڠڬوڬوركن ديري مڽمبه تانه، سداڠكن اي سبنرڽ تله الله سبحان وتعالى جاديكن بڬيتو تيڠڬي مرتبتڽ سهيڠڬ تياد سياڤا يڠ براني ممتيقڽ..هاڽ ڤمودا يڠ بنر-بنر هيبت سهاج يڠ ممڤو، موڠكين بوكن د دنيا تاڤي د اخيرة سان، ان شاء-الله...
بيارله جودوه بوكن ددنيا اصلكن چينتا الهي مڠيريڠي

من أنا ؟
Siapakah aku dihadapan Allah SWT?

سياڤاكه اكو
دهادڤن الله سبحان وتعالى

mencari keredhoan mu ya allah.........

چينتاكن مأنسي ايت تيدق موجودكن كبهاڬيءن يڠ ابادي اونتوق سساورڠ انسان، كران اي تيدق ككال. چينتاكن مأنسي سريڠكالي ممبواتكن سأورڠ ايت ڬاڬل، كچيوا، مندريتا دان ترسيقسا. اوليه ايت تيدق اد سواتو چينتا ڤون يڠ داڤت ممبواهكن كبهاڬيءن دان كنيقمتن يڠ ككال ابادي كچوالي چينتا كڤد ڤنچيڤتا مأنسي سنديري
~ ربيا..تول عدوية~
تمن سجاتي
سلاما اين كو منچاري-چاري تمن يڠ سجاتيبوات منماني ڤرجواڠن سوچيبرشكور كيني ڤد مو الهيتمن يڠ دچاري سلاما اين تله كوتيموي
دڠنڽ د سيسي ڤرجواڠن اينسنڠ دهاروڠي برتمبه مورني كاسيه الهيكڤد مو الله كو ڤنجتكن دعااڬر برككالن كاسيه سايڠ كيت
كڤدامو تمنكو ڤوهون سوكوڠنڤڠوربانن دان ڤڠرتينتله كواوڠكڤكن سڬالا-ڬالنيا
دڠنڽ د سيسي ڤرجواڠن اينسنڠ دهاروڠي برتمبه مورني كاسيه الهيكڤد مو الله كو ڤوهون رستواڬر كيت ككال برساتو
كڤدامو تمنكو تروسكن ڤرجواڠنڤڠوربانن دان كستياانتله كواوڠكڤكن سڬالا-ڬالنياايتله تندا كجوجورن كيت
كو منچاري-چاري تمن يڠ سجاتيبوات منماني ڤرجواڠن سوچي
"..dan bahawasanya DIA lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.."(AnNajm : 43)
"Rasulullah saw bersabda :Tidaklah mata seseorang menitiskan air mata kecuali Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka.Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak akan terkotori oleh debu kehinaan, apabila seorang daripada suatu kaum menangis, maka kaum itu akan di rahmati.Tidaklah ada sesuatupun yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata. Sesungguhnya air mata dapat memadamkan lautan api neraka."
وأمر بالمعروف وانه عنالمنكر واصبر على ما أصابك إنذلك من عزم الأمو
"..dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah تعالى )." (QS. Luqman: 17)"
"Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku."
دمي الله، دنيا اين جك دبنديڠكن دڠن اخيرة عبارت سساورڠ يڠ منچلوڤكن جاريڽ ك لاوت; اير يڠ ترسيسا د جاريڽ كتيك دأڠكت ايتله نيلاي دنيا

Sahabat atau kawan yang SOLEHAH/SOLEH dan BERIMAN kepada Allah SWT.....agar aku juga terdorong untuk melakukan kebaikan إن شاء الله..."Duhai sahabat, bantulah aku dalam mencari jalan KEBENARAN"جزاك الله خيرًا
Umat Islam digalakkan mendampingi sahabat atau kawan yang soleh dan beriman. Persahabatan yang dijalin atas rasa persaudaraan kerana Allah akan kekal lama dan memberi manfaat kepada kita. Malah, kawan yang baik boleh mendorong kita melakukan kebaikan.
Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Kawan pendamping yang soleh ibarat penjual minyak wangi. Apabila dia tidak memberi minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang besi. Apabila kamu tidak dijilat oleh apinya, kamu akan terkena asapnya.” (Hadis riwayat al-Bukhari)

"Wanita itu ibarat buah epal,epal yang tidak berkualiti amat mudah diperolehi kerana ia berguguran ditanah..Tetapi epal yang tidak mampu dibeli berada dipuncak, susah nak dipetik, susah nak digapai..Kadang-kadang epal itu risau, kenapalah diriku belum dipetik?...Lantas ia merendahkan martabatnya dan menggugurkan diri menyembah tanah, sedangkan ia sebenarnya telah ﷲﺍ jadikan begitu tinggi martabatnya sehingga tiada siapa yang berani memetiknya..Hanya pemuda yang benar-benar hebat sahaja yang mampu, mungkin bukan di dunia tapi di akhirat sana, insya-Allah...Biarlah jodoh bukan didunia asalkan cinta Ilahi mengiringi"
آمين يارب العالمين
"Usah GELISAH, apabila ada insan yang BENCI atau TIDAK menyayangi kita di dunia..kerana ada lagi insan lain yang MASIH menyayangi kita (mak & ayah)..GELISAHLAH, apabila Allah BENCI atau TIDAK menyayangi kita kerana TIADA siapa lagi yang akan menyayangi kita di sana, kecuali DIA.."
عن ابي حمزة انس بن مالك رضي الله عنه خادم رسول الله صلي الله عليه وسلم عن نبي صلي الله عليه وسلم قال لا يؤمن احدكم حتي يحب لأخيه ما يحب لنفسه
Maksudnya, drp abu hamzah anas ibn malik r.a khadam Rasulullah SAW bersabda: Seseorang kamu masih belum benar-benar beriman sehingga dia mengasihi saudaranya sebagaimana dia mengasihi dirinya sendiri
Antara hak-hak persahabatan ialah:
• Hendaklah anda memberitahunya bahawa anda mengasihinya kerana Allah, sebagaimana digesa oleh Rasulullah saw di dalam sebuah hadis:
إذا أحب أحدكم أخاه فليخبره.
Maksudnya: “Jika seseorang daripada kamu mengasihi saudaranya, maka dia hendaklah memberitahu saudaranya itu.”
اكو تيدق لايق اونتوق شرڬ مو تتاڤي اكو تيدق ڤولا سڠڬوڤ منڠڬوڠ سيقسا نراكمو،دري ايت كورنياكنله امڤونن كڤداكو،امڤونكنله دوساكو،سسوڠڬوهڽ اڠكاوله ڤڠامڤون دوسا-دوسا بسر
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...